resume materi kalamba

 august,18 ,2025

Nama : suci intan rahmawati

NIM : 255080401113016

Fakultas/Prodi : Perikanan dan Ilmu Kelautan/Sosial Ekonomi Perikanan

Kelompok : Aligator SP (08) 




DAY 1 

Materi 1: Pengenalan Simtem Pendidikan Perguruan Tinggi.
.
Materi ini dipandu oleh Dewi Ratih Rizki Damayanti sebagai MC dan yang menyampaikan materi Prof. Dr. Anik M. Hariati, M..SC. Beliau menjelaskan mengenai sistem pendidikan di perguruan tinggi. Beliau juga menyebutkan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian. 

Dalam penyampaiannya, Prof. Anik menegaskan bahwa keberhasilan sebuah perguruan tinggi diukur melalui Indikator Kinerja Utama (IKU). Tolok ukur ini meliputi mutu lulusan yang mampu memasuki dunia kerja secara layak, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maupun menciptakan peluang usaha sendiri. Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam aktivitas di luar kampus seperti magang, pertukaran pelajar, maupun kegiatan pemberdayaan masyarakat juga menjadi bagian penting dari penilaian tersebut. Ia juga menyoroti arah kurikulum yang kini dikembangkan agar sejalan dengan standar akreditasi internasional, serta dorongan bagi para dosen untuk berkontribusi aktif di berbagai kegiatan eksternal. 

Prof. Anik kemudian menjelaskan sistem akademik yang berlaku, mulai dari mekanisme Satuan Kredit Semester (SKS), aturan dan sanksi akademik, hingga peluang yang diberikan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ia juga memperkenalkan fasilitas laboratorium yang tersedia di PSDKU UB Kediri sebagai media pembelajaran praktis yang mendukung keterampilan mahasiswa sesuai bidang studinya.

Terkait dengan program MBKM, mahsiswa memiliki kesempatan mengikuti berbagai bentuk kegiatan, baik yang diadakan oleh kementerian, universitas, fakultas, maupun kegiatan mandiri. Seluruh aktivitas tersebut dapat diakui dan dikonversi menjadi SKS. Dalam kaitannya dengan kerja sama internasional, diperkenalkan pula UB’s Global Academic yang menjalin kolaborasi dengan sejumlah institusi di Malaysia, Thailand, dan Taiwan.

Selain itu, terdapat program UB Star yang ditujukan untuk mengembangkan potensi mahasiswa melalui berbagai kegiatan terarah dengan persyaratan tertentu, seperti Kartu Hasil Studi (KHS) serta surat rekomendasi. Tidak hanya itu, UB juga memiliki program unggulan bernama SIAP (Sistem Integratif Akademik dan Praktik) yang berfokus pada pembelajaran lapangan terpadu, penguatan ilmu dasar, serta pengembangan biosains sebagai bekal mahasiswa untuk menghadapi tantangan akademik maupun profesional.a

Materi 2: Penguatan Literasi Keuangan.

Materi ini disampaikan oleh Dr. Fadli Mulyadi, S.P., M.P. Dalam sesi kedua, Dr. Fadli menekankan betapa pentingnya pemahaman literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Beliau menjabarkan secara detail mengenai aturan cuti akademik, status terminal, serta ketentuan pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) sesuai regulasi terkini.

UKT ditetapkan secara proposional, artinya disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga mahasiswa, bukan biaya yang dipukul rata. Perlu dipahami pula bahwa UKT hanya mencakup biaya pendidikan formal, sementara pengeluaran pribadi seperti akomodasi di asrama atau aktivitas mandiri mahasiswa tidak termasuk di dalamnya.

Untuk mahasiswa yang membutuhkan keringanan, tersedia berbagai bentuk bantuan finansial melalui sistem SIBAKU. Fasilitas yang ditawarkan antara lain:

  • Pembebasan sementara UKT,

  • Perubahan kelompok UKT,

  • Pengurangan nominal UKT, atau

  • Opsi pembayaran dengan sistem angsuran.

Dr. Fadli juga menekankan bahwa mekanisme pengajuan bantuan ini telah disusun dengan alur yang jelas dan transparan. Mahasiswa perlu memahami prosedur pengajuan dengan baik, termasuk alasan yang mungkin menyebabkan pengajuan ditolak. Hal ini mengajarkan pentingnya sikap jujur, disiplin, dan transparan dalam mengelola keuangan agar proses studi dapat berjalan lancar.

Selain itu, perlu dicatat bahwa besaran UKT tidak sama untuk setiap mahasiswa. Penentuan jumlahnya dipengaruhi oleh progam studi yang diambil serta kemanpuan ekonomi keluarga. Informasi resmi mengenai rincian nominal UKT biasanya dipublikasikan melalui laman Admisi Universitas Brawijaya (UB) setelah pengumuman hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru.

Materi 3: Kemahasiswaan dan Organisasi.

Materi ini disampaikan oleh Dr. Ir. Irfan H.D., M.Sc., IPM., ASEAN Eng. Pada kesempatan ini, mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di lingkungan PSDKU UB Kediri. Kampus menyediakan sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagai ruang bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat, bakat, sekaligus mengembangkan potensi diri. Di antara UKM yang aktif berjalan terdapat BEM, DPM, EKM Fakultas, serta LOMKM yang menaungi bidang kegiatan beragam, mulai dari jurnalistik lewat Garis Pena, olahraga, seni dan budaya, KAMAPALA, organisasi kerohanian baik Islam maupun Kristen, hingga komunitas CLA.

Menurut penjelasan Dr. Irfan, keberadaan UKM tidak hanya sebatas tempat berkegiatan, melainkan juga menjadi sarana pembelajaran nonformal yang sangat penting. Melalui UKM, mahasiswa bisa melatih kemampuan kepemimpinan, memperluas jaringan pertemanan, mengasah keterampilan sosial, sekaligus menorehkan prestasi di luar jalur akademik. Dengan kata lain, organisasi kemahasiswaan adalah ruang pembentukan karakter yang melengkapi proses perkuliahan di kelas.

Selain mengenalkan UKM, materi ini juga membahas tentang struktur bidang kemahasiswaan di UB yang meliputi aspek administrasi, penalaran, pengembangan minat dan bakat, kewirausahaan, serta kesejahteraan mahasiswa. Dr. Irfan menekankan bahwa seorang mahasiswa idealnya tidak hanya unggul dalam pencapaian akademik, tetapi juga berperan aktif dalam kegiatan sosial, kepemimpinan, serta pengembangan diri. Dengan keseimbangan antara prestasi belajar dan keterlibatan organisasi, mahasiswa diharapkan mampu menjadi pribadi yang kompeten sekaligus adaptif menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Materi 4: Pengenalan Progam Studi Sosial Ekonomi Perikanan. 

Materi ini disampaikan oleh Dr. Zainal Abidin, S.Pi., MP., MBA. Materi ini memperkenalkan Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan. Dr. Zainal Abidin memaparkan visi dan misi prodi. Beliau menekankan bahwa pembelajaran di prodi ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada keterampilan praktis dan pengembangan soft skill yang dibutuhkan di dunia kerja.

Mahasiswa didukung dengan berbagai fasilitas seperti program MBKM, kesempatan magang, pertukaran mahasiswa, seminar, serta akses beasiswa. Melalui materi ini, mahasiswa diarahkan untuk memahami bahwa lulusan Sosial Ekonomi Perikanan tidak hanya dipersiapkan sebagai tenaga kerja, tetapi juga ditantang untuk menjadi inovator dan wirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja baru.

Materi 5: Perguruan Tinggi Era Digital dan Teknologi.

Materi kali ini disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Sholeh Hadi Pramono, MS., selaku Direktur PSDKU UB KEDIRI menekankan pentingnya perguruan tinggi untuk mampu beradaptasi dengan cepat di tengah arus digitalisasi. Menurut beliau, saat ini kita berada dalam era revolusi industri 4.0, di mana teknologi bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan menjadi pilar utama dalam pengembangan pendidikan dan penelitian.

Mahasiswa PSDKU UB Kediri diperkenalkan dengan keberadaan laboratorium terpadu yang meliputi laboratorium sains dasar, biosains, komputasi, klimatologi, hingga laboratorium pengolahan hasil. Kehadiran fasilitas tersebut membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian yang sesuai dengan tren teknologi modernn.Teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan Big Data dipaparkan sebagai contoh nyata transformasi dunia pendidikan.

Materi 6: Peran Perguruan Tinggi bagi Masyarakat.


Untuk menutup materi pada hari pertama ini, materi kali ini disampaikan oleh BAPPEDA Kabupaten & Kota Kediri. BAPPEDA Kabupaten dan Kota Kediri memaparkan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai motor penggerak pembangunan masyarakat. Dalam pandangannya, perguruan tinggi tidak hanya berfungsi mencetak lulusan yang berkompeten, tetapi juga harus hadir sebagai mitra strategis bagi pemerintah dan masyarakat. Sinergi antara mahasiswa, pemerintah, serta masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan tujuan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan UUD 1945.

Untuk itu, mahasiswa diharapkan mampu membekali diri dengan integritas, dedikasi, kompetensi, dan kemampuan membangun jejaring sosial. Nilai-nilai tersebut diyakini akan memperkuat peran mereka dalam memberi kontribusi nyata di tengah kehidupan masyarakat.

Kota Kediri sendiri memiliki slogan MAPAN yang menjadi arah pembangunan daerah, yaitu:

  • Maju, yang berarti upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh melalui pembangunan berkelanjutan.

  • Agamis, yang menekankan pentingnya nilai agama dan budaya dalam membentuk karakter masyarakat.

  • Produktif, yang diarahkan pada penguatan ekonomi kreatif serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

  • Aman, yang berfokus pada terciptanya lingkungan yang tertib dan kondusif.

  • Ngangeni, yang menggambarkan cita-cita menjadikan Kota Kediri sebagai kota yang ramah, nyaman, dan selalu dirindukan.

Sejalan dengan slogan tersebut, misi Kota Kediri adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, serta perekonomian. Selain itu, pemerintah daerah juga berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan tetap berakar pada nilai-nilai agama serta budaya lokal.

Materi ini memberikan pesan kuat bahwa perguruan tinggi, melalui mahasiswa dan akademikanya, memiliki tanggung jawab besar untuk ikut berperan aktif dalam mendukung misi pembangunan daerah sekaligus mengimplementasikan nilai MAPAN dalam kehidupan bermasyarakat.


DAY 2 

Materi 1: Kehidupan Berbangsa, Bernegara, Jati Diri Bangsa, dan Kesadaran Bela Negara.


Materi ini di sampaikan oleh Damdim Kota Kediri. Bela negara adalah wujud tanggung jawab setiap warga untuk menjaga keberlangsungan bangsa dan negara. Sejarah panjang perjuangan Indonesia menunjukkan bahwa semangat membela tanah air telah ada sejak masa perlawanan terhadap penjajahan pada abad ke-16, berlanjut ke era Kebangkitan Nasional 1908–1942, pendudukan Jepang 1942–1945, hingga perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada 1947–1949.

Selain memiliki sejarah perjuangan yang kuat, Indonesia juga dikaruniai potensi besar, mulai dari wilayah darat dan laut yang luas, jumlah penduduk yang besar, hingga kekayaan alam yang melimpah. Semua potensi tersebut perlu dijaga melalui sistem pertahanan negara yang melibatkan penguatan TNI sebagai garda terdepan, penyediaan cadangan logistik, serta dukungan militer dan non-militer secara terpadu.

TNI memiliki peran utama menjaga kedaulatan negara dan melindungi bangsa dari ancaman, tetapi tanggung jawab pertahanan bukan hanya milik TNI. Seluruh masyarakat, termasuk mahasiswa, juga memiliki peran penting. Dengan kapasitas intelektual, idealisme, dan semangat kritisnya, mahasiswa dapat memperkuat ketahanan nasional melalui kesadaran bela negara, inovasi strategis, serta kontribusi nyata dalam kegiatan akademik, sosial, dan kemasyarakatan.

Sinergi antara TNI dan mahasiswa menjadi salah satu pilar penting dalam membangun pertahanan negara yang kuat, adaptif, dan berpihak pada kepentingan nasional.

Materi 2: Pencegahan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme.


Materi ini disampaikan oleh Kapolres Kota Kediri. Polri menempatkan pencegahan radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus sebagai agenda penting demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Pendekatan yang digunakan tidak hanya represif, tetapi juga bersifat preventif dan preemtif melalui kerja sama erat dengan perguruan tinggi, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Tujuannya adalah membangun iklim akademik yang sehat, inklusif, serta berlandaskan nilai kebangsaan dan moderasi beragama.

Upaya yang dilakukan antara lain sosialisasi hukum, literasi digital untuk menangkal konten radikal, pembinaan generasi muda agar tidak terpengaruh ideologi transnasional, serta pelibatan mahasiswa dalam dialog kebangsaan guna memperkuat wawasan nusantara dan sikap toleran. Dengan cara ini, Polri berperan bukan hanya sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga mitra strategis pendidikan dalam menjaga ketahanan ideologi di kampus.

Kapolres menegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran vital sebagai agen perubahan. Mereka dituntut untuk berpikir kritis, menjunjung tinggi pluralisme, dan setia pada nilai-nilai kebangsaan. Beliau juga mengingatkan bahwa ancaman tidak hanya datang dari radikalisme dan terorisme, tetapi juga dari narkoba yang berpotensi merusak masa depan generasi muda.

Materi 3: Pencegahan Kekerasan Seksual dan Perundungan.


Materi ini disampaikan oleh Ns. Muhammad Sunarto, S.Kep., M.Kep., Kep.J. Dalam pemaparannya, Ns. Muhammad Sunarto, S.Kep., M.Kep., Kep.J. Menyoroti persoalan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi yang belakangan menunjukkan tren peningkatan. Bentuk kekerasan yang terjadi bisa berupa fisik, psikis, perundungan, maupun kekerasan seksual, yang semuanya berdampak serius terhadap kondisi akademik, psikologis, dan sosial mahasiswa.

Mahasiswa diajak untuk memahami penyebab kekerasan yang bersifat struktural, psikologis, maupun kultural, sekaligus didorong agar berani melapor ketika menjadi korban atau menyaksikan kasus. Beliau menekankan bahwa pencegahan hanya bisa berhasil jika ada keberanian kolektif untuk membangun budaya kampus yang aman dan sehat.

Upaya yang diperlukan mencakup penguatan unit layanan pengaduan dan pendampingan korban, penerapan kode etik yang tegas bagi mahasiswa maupun tenaga pendidik, sosialisasi etika berinteraksi di ruang publik maupun digital, serta penerapan sanksi bagi pelaku. Di samping itu, partisipasi aktif seluruh civitas academica menjadi fondasi utama agar kampus terbebas dari praktik kekerasan, diskriminasi, dan pelecehan.

Dengan demikian, pencegahan tidak hanya dilakukan melalui aturan dan sanksi, tetapi juga lewat pendidikan karakter, literasi gender, serta pembiasaan sikap saling menghargai. Tujuannya adalah menjadikan kampus benar-benar sebagai ruang yang aman, inklusif, dan kondusif bagi pengembangan potensi mahasiswa.


Kesan dan Pesan 

rasanya emg benar” capek ngerjain penugasan ospek tapi jangan jadikan semangat mu patah ini belom apa” jalanmu masi panjang teruslah berusaha dan membangun mimpi menjadi kenyataan 

Comments